Home

Jumat, 15 Agustus 2014

The New Economy

The New Economy


New Economy merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan transisi dari ekonomi berbasis manufaktur ke ekonomi berbasis layanan. Istilah New Economy cukup populer ketika terjadi Dot-Com bubble (gelembung teknologi informasi) pada akhir 1990. Periode ini ditandai dengan pertumbuhan yang tinggi, inflasi yang rendah, lapangan pekerjaan yang cukup tinggi.
Sebuah artikel dalam Time Magazine di tahun 1983 menjelaskan bahwa New Economy merupakan transisi dari industri berat ke ekonomi berbasis teknologi baru. Newsweek pada tahun 1997 menggunakan istilah tersebut dalam banyak artikelnya.
Setelah enam puluh tahun mengalami pertumbuhan yang pesat, Amerika mengalami perlambatan pertumbuhan dimulai pada tahun 1972. Namun, sekitar tahun 1995, pertumbuhan ekonomi Amerika meningkat, didorong oleh pertumbuhan produksi yang lebih cepat. Dari tahun 1972 hingga tahun 1995 laju pertumbuhan produksi maupun ukuran produktivitas tenaga kerja hanya sekitar satu persen per tahun. Pada pertengahan 90-an, yaitu pada tahun 1995-1999 pertumbuhan menjadi jauh lebih cepat hingga 2,65 persen. Amerika juga mengalami peningkatan lapangan kerja dan penurunan inflasi.
Pakar Ekonomi Robert J. Gordon menyebut fenomena ini sebagai Goldilocks ekonomi-hasil dari lima “kejutan” positif yang terdiri dari “dua kejutan tradisional (food-energy and imports) dan tiga kejutan baru (computers, medical care, and measurement). Pakar lain menganggap bahwa fenomena ini merupakan hasil dari semakin matangnya era komputer, hampir sama seperti keterlambatan manfaat yang diperoleh dari perkembangan listrik pada pergantian abad ke dua puluh.
Menurut sudut pandang lain, “New Economy” akan berakhir setelah periode 50-tahun, yaitu pada tahun 2040. Secara inovatif termasuk internet, teknologi nano, telematika dan bionik.
Di pasar keuangan, istilah New Economy seringkali dikaitkan dengan gelembung teknologi informasi. Termasuk di dalamnya kemunculan NASDAQ Stock Exchange sebagai saingan dari New York Stock Exchange di Amerika, tingginya angka IPOs (Initial Public Offering atau Stock Market Launch), kemunculan pasar saham untuk perusahaan Dot-com yang mapan, dan penggunaan perangkat yang umum seperti opsi saham.Dalam perekonomian yang lebih luas istilah tersebut telah dihubungkan dengan praktek seperti outsourcing, proses bisnis outsourcing dan proses bisnis re-engineering.
Pada saat yang sama, ada banyak investasi di perusahaan-perusahaan dari sektor teknologi. Bursa saham naik secara dramatis. Banyak start-up diciptakan dan nilai saham sangat tinggi. Banyak media dan pemimpin bisnis yang mulai berbicara tentang model bisnis baru. Beberapa bahkan mengklaim bahwa hukum-hukum ekonomi lama tidak berlaku lagi dan bahwa undang-undang baru telah terjadi. Mereka juga mengklaim bahwa perbaikan hardware dan software komputer secara dramatis akan mengubah masa depan, dan informasi itu adalah nilai yang paling penting dalam New Economy.

Beberapa pakar, seperti Joseph Stiglitz dan Blake Belding, berpendapat bahwa banyak investasi dalam teknologi informasi, terutama dalam perangkat lunak dan serat optik, tidak begitu berguna. Namun, hal tersebut merupakan penialaian yang terlalu keras, mengingat bahwa investasi AS di bidang teknologi informasi relatif kuat sejak tahun 2002. Sementara mungkin ada beberapa overinvestment, penelitian produktivitas menunjukkan bahwa banyak investasi telah berguna dalam meningkatkan produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Dani-idham