The New Economy

New Economy
merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan transisi dari ekonomi
berbasis manufaktur ke ekonomi berbasis layanan. Istilah New Economy cukup
populer ketika terjadi Dot-Com bubble (gelembung teknologi informasi) pada
akhir 1990. Periode ini ditandai dengan pertumbuhan yang tinggi, inflasi yang
rendah, lapangan pekerjaan yang cukup tinggi.
Sebuah artikel
dalam Time Magazine di tahun 1983 menjelaskan bahwa New Economy merupakan
transisi dari industri berat ke ekonomi berbasis teknologi baru. Newsweek pada
tahun 1997 menggunakan istilah tersebut dalam banyak artikelnya.
Setelah enam
puluh tahun mengalami pertumbuhan yang pesat, Amerika mengalami perlambatan
pertumbuhan dimulai pada tahun 1972. Namun, sekitar tahun 1995, pertumbuhan
ekonomi Amerika meningkat, didorong oleh pertumbuhan produksi yang lebih cepat.
Dari tahun 1972 hingga tahun 1995 laju pertumbuhan produksi maupun ukuran
produktivitas tenaga kerja hanya sekitar satu persen per tahun. Pada
pertengahan 90-an, yaitu pada tahun 1995-1999 pertumbuhan menjadi jauh lebih
cepat hingga 2,65 persen. Amerika juga mengalami peningkatan lapangan kerja dan
penurunan inflasi.
Pakar Ekonomi
Robert J. Gordon menyebut fenomena ini sebagai Goldilocks ekonomi-hasil dari
lima “kejutan” positif yang terdiri dari “dua kejutan tradisional (food-energy
and imports) dan tiga kejutan baru (computers, medical care, and measurement).
Pakar lain menganggap bahwa fenomena ini merupakan hasil dari semakin matangnya
era komputer, hampir sama seperti keterlambatan manfaat yang diperoleh dari
perkembangan listrik pada pergantian abad ke dua puluh.
Menurut sudut
pandang lain, “New Economy” akan berakhir setelah periode 50-tahun, yaitu pada
tahun 2040. Secara inovatif termasuk internet, teknologi nano, telematika dan
bionik.
Di pasar keuangan, istilah New Economy seringkali
dikaitkan dengan gelembung teknologi informasi. Termasuk di dalamnya kemunculan
NASDAQ Stock Exchange sebagai saingan dari New York Stock Exchange di Amerika,
tingginya angka IPOs (Initial Public Offering atau Stock Market Launch),
kemunculan pasar saham untuk perusahaan Dot-com yang mapan, dan penggunaan
perangkat yang umum seperti opsi saham.Dalam perekonomian yang lebih luas
istilah tersebut telah dihubungkan dengan praktek seperti outsourcing, proses bisnis outsourcing dan
proses bisnis re-engineering.
Pada saat yang sama, ada banyak investasi di
perusahaan-perusahaan dari sektor teknologi. Bursa saham naik secara dramatis.
Banyak start-up diciptakan dan nilai saham sangat tinggi. Banyak media dan
pemimpin bisnis yang mulai berbicara tentang model bisnis baru. Beberapa bahkan
mengklaim bahwa hukum-hukum ekonomi lama tidak berlaku lagi dan bahwa
undang-undang baru telah terjadi. Mereka juga mengklaim bahwa perbaikan hardware dan software komputer
secara dramatis akan mengubah masa depan, dan informasi itu adalah nilai yang
paling penting dalam New Economy.
Beberapa
pakar, seperti Joseph Stiglitz dan Blake Belding, berpendapat bahwa banyak
investasi dalam teknologi informasi, terutama dalam perangkat lunak dan serat
optik, tidak begitu berguna. Namun, hal tersebut merupakan penialaian yang
terlalu keras, mengingat bahwa investasi AS di bidang teknologi informasi
relatif kuat sejak tahun 2002. Sementara mungkin ada beberapa overinvestment,
penelitian produktivitas menunjukkan bahwa banyak investasi telah berguna dalam
meningkatkan produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar